Sekedar share cerita di buku yang lupa judulnya apa, yang jelas pas baca dalam keadaan iseng baca. Sederhana kisahnya, tapi Insya Allah menabur ribuan hikmah.
Ada si kaya dan si miskin menemui Baginda Rasulluallah.
Rasulluallah ditanya oleh si Miskin, 'bagaimana cara agar hidup bahagia ya Rasul? Jawab Rasulluallah, "bersyurlah niscaya kau akan diberi tambahan nikmat berlipat dan masuk surga bersama orang-orang shaleh". Seru si miskin dengan nada menantang,"bagaimana aku bisa bersyukur Ya Rasul, bila hidupku serba kekurangan, makan untuk esok ini saja aku belum tentu bisa". Maka sampai akhir hidupnya Allah tak akan memberi nikmat karena kurangnya bersyukur, maka hidupnya Allah tetap menggariskan kemiskinan dan kemelaratan. Manusia memang cenderung untuk melupakan nikmat sebutir debu.
Beberapa waktu kemuadian, datang si kaya menemui Baginda Rasul saw dan bertanya sama seperti si miskin,"bagaimana hidup bahagia ya Rasul dengan keadaan harta ku yang berlimpah?" Rasul pun menjawab dengan jawaban yang sama seperti si miskin,"bersyukurlah dengan apa yang kau punya, Allah menjamin surganya." Si kaya menjawab dengan nada optimis, "Sudah ya Rasul, aku mensyukuri nikmat yang diberikan dengan bersedekah dan aku menggunakan amanah rezeki ini dengan sebaik-baiknya. Tapi Allah terus mengaliri rezeqi ini Ya Rasul, bagaimana dengan umat yang lain?" Rasulullah hanya menjawab dengan jawaban yang sama"bersyukurlah dan bersyukurlah". Allah tetap mengaliri aliran kehidupannya dengan rezeqi yang terus bercucuran sepanjang akhir perjalannya. Kebahagian akibat dari bersyukur yang tak pernah lalai.
Intinya :
Kunci hidup adalah bersyukur, bila sudah menjalankan ini maka perbuatan akan sesuai dengan garis syari'ah. Allah maha melihat segala apa yang di lakukan hambanya. Allah membalas semua perbuatan hambanya dengan segala nikmat dan anugrah-Nya. Banyak kisah disekitar kita, orang kaya hidupnya tambah kaya itu disebabkan karena mampu mengemban amanah Tuhan berupa rizqi yang berlimpah digunakan dengan semestinya dan diimbangi dengan bersyukur. Berbeda dengan si miskin semakin lama semakin miskin, mereka lupa mensyukuri setiap nikmat sebutir debu, bagaimana bila diemban amanah rezeqi berlimpah? pasti sudah semakin khilaf.
Bersykurlah pada yang kuasa, cinta di dunia selamanya(potongan laskar pelangi-song)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar