innaallaha ma ana'.
you re' never alone, allah is always there.
Senin, 14 Juli 2014
backpacker-an di negeri tetangga
Pertama memang sulit dilupakan, rupanya itulah yang dialami saya. Tanggal 8 -
11 Mei 2014 kemarin adalah pengalaman pertama bagi saya melakukan perjalanan di
luar negri secara backpacker-an. Berawal dari promo tiket maskapai penerbangan
murah Surabaya-Malaysia yang membuat kami tergiur untuk mengeksplor Negri
Jiran. Kami pergi kesana sengaja tanpa menggunakan jasa agen travel, karena
lebih mengurangi budget yang dikeluarkan dan menambah pengalaman berpergian di
luar negri secara independent. Jauh-jauh hari kami telah mencari
informasi sebanyak mungkin didunia maya mengenai tempat wisata disana, sehingga
perjalanan kami lebih matang dan terencana. Pada 2009 silam, saya juga pernah
ke Kuala Lumpur dalam rangka pertukaran pelajar selama 30 hari, sehingga sudah
mengenal atmosfir disana. Kuala Lumpur juga telah menyediakan transportasi
massa berupa kereta (MRT, LRT, KLIA, Monorail)
yang telah terintergrasi dengan tempat-tempat wisata, sehingga
mempermudah perjalanan kami.
Hari pertama, jam 6 pagi
penerbangan dari Surabaya menuju
Malaysia. Pesawat kami landing dibandara LCCT (Low Cost Carrie Terminal),
Sepang, Malaysia pukul 09.00. Perbedaan waktu antara Surabaya dan Malaysia
selisih 1 jam. Perjalanan kami masih belum selesai, dari bandara LCCT di Sepang
masih harus menuju Kuala Lumpur yang berjarak sekitar 60km. Perjalanan selanjutnya
kami memilih menggunakan bus yang menghabiskan waktu perjalanan sekitar 1,5 jam. Sepanjang jalan
tol bandara di suguhi oleh pemandangan perkebunan kelapa sawit yang
berjajar-jajar. Benar-benar sangat memanjakan mata.
Schedule hari pertama
kami hanya mengunjungi tempat terdekat dari penginapan kami di daerah Bukit
Bintang, yaitu Central Market/Pasar Seni. Pasar tersebut terletak di jalan Hang Katsuri tepian Sungai Klang
bersebelahan bangunan Pos Malaysia. Pada
pintu utama Pasar Seni terdapat pusat informasi turis, kami langsung singgah
terlebih dahulu. Tujuannya untuk mengambil brosur yang berisi informasi peta
jalan, peta kereta dan tempat wisata-wisata
lainnya di Malaysia. Setiap berpergian ke tempat mana pun pusat
informasi turis wajib untuk di kunjungi, terutama bagi yang berpergian tanpa
menggunakan jasa agen travel.
Memasuki Pasar Seni
serasa kembali pada zaman era lama, pasar tersebut menyajikan konsep tradisonal
yang kental. Pasar yang bangunan depannya kombinasi warna putih biru itu
merupakan pusat kerajinan dan seni yang terdiri dari 2 laintai. Lantai pertama
banyak ditemukan barang-barang kerajinan dan seni, sedangkan
lantai kedua didominasi penjual busana adat, kaos dan food court. Harga yang
ditawarkan pun cukup murah, jangan lupa di pasar yang bangunannya berkonsep
heritage itu berlaku hukum tawar menawar. Pada bagian belakang bangunan Pasar seni juga banyak
ditemukan pedagang yang menjual lukisan, sangat cocok yang gemar seni rupa
lukis.
Setelah puas belanja,
kami mengunjungi Masjid Jame’ yang lokasinya sangat dekat dengan Pasar Seni,
cukup berjalan kaki menuju ke sana. Masjid yang dibangunan pada tahun 1909 itu
konon masjid tertua di Kuala Lumpur. Masjid
Jame’ dibangun oleh pedagang-pedagang Islam berasal dari India di
persimpangan Sungai Klang dan Sungai Gombak, pada zaman penjajahan Britania.
Masjid Jame’ memiliki khas arsitektur yang unik, yaitu bertema gaya campuran
ala Timur tengah, Spanyol, India dan Turki. Hampir sebagian area masjid
dikelilingi kolam dengan air mancur yang menambah kesejukan ditengah hawa KL
(Kuala Lumpur) yang panas. Disebelah masjid juga ada Bazar, yaitu kawasan
belanja kaki lima yang banyak menjual serba-serbi barang khas India. Disana
tersedia mulai baju khas India hingga DVD film India. Banyak dijumpai orang
India lalu lalang di area sana. Tak ketinggalan aroma dupa India sangat
menyengat dimana-mana, tak heran bila kawasan ini disebut Little India-nya
Kuala Lumpur. Tempat iu termasuk dalam
kawasan strategis pusat kota Kuala Lumpur yang aksesnya mudah dijangkau oleh
statiun kereta. Jadi, sangat disayangkan bila di KL tak berkunjung dikawasan
ini.
Menjelang malam, kami
sudah tak sabar untuk melihat menara kembar yang menjadi ikon Malaysia.
Mengunjungi Menara Petronas menjadi hal yang wajib bila berkunjung di KL,
karena terasa kurang lengkap bila tak mengunjungi bangunan kebanggaan warga
Malaysia. Tinggi menara itu mencapai 452
meter, pada lantai dasar menara terdapat pusat perbelanjaan mewah yaitu Suria
KLCC. Hampir seluruh merk barang-barang terkenal di dunia ada di sana. Menara
itu juga dilengkapi sky bridge disisi tengah antara 2 menara tepat pada lantai
41 dan 42. Menara Kembar itu pernah menjadi bangunan tertinggi di dunia pada
tahun 1998, sebelum dibangun Burj Khalifa Dubai. Gelapnya langit mempermegah bangunan Petronas yang
bercahaya dan menjulang tinggi. Malam itu kami habiskan untuk duduk-duduk
santai bersama dibawah menara, sambil
menikmati Nasi Lemak. Mengunjungi suatu tempat
tanpa merasakan kuliner daerah tersebut terasa hampa. Hampir seluruh
pejuru Kuala Lumpur, nasi lemak selalu tersedia di pedagang kaki lima hingga
restaurant bintang lima. Nasi lemak terdiri dari nasi yang dimasak dengan
santan, bumbu bewarna merah dan ikan teri.
Hari
kedua, kami mengunjungi Batu Cave yang lokasinya terletak di Selangor. Tempat
wisata itu dari Kuala Lumpur berjarak
sekitar 13 km. Batu Cave adalah tempat wisata ibadah umat Hindu di Malaysia
yang letaknya 120 meter diatas permukaan air laut. Wisata ini sangat menarik
dikunjungi turis, karena ada patung raksasa bewarna emas mencolok. Patung
tersebut ialah Dewa Murugan, yang tingginya mencapai 42 meter. Patung tersebut
merupakan patung Murugan yang diklaim tertinggi di dunia. Hal menarik lainnya di tempat wisata ini juga
terdapat kuil-kuil Hindu di dalam gua. Batu Cave terdapat 3 gua utama dan
beberapa gua kecil, yang dapat diakses dengan menaiki anak tangga yang jumlahnya
272 anak tangga. Siapkan fisik yang
sehat dan bekal minuman selama perjalanan mendaki ke atas. Jangan sampai memaksa
fisik yang tak kuat untuk naik ke atas, karena memang butuh tenaga yang banyak.
Pengunjung yang naik ke atas akan menjumpai monyet-monyet yang berkeliaran,
sehingga harus menjaga super hati-hati barang bawaannya agar tidak di ambil
monyet. Lelahnya mendaki ke atas
terbayar dengan melihat pemandangan Negara Malaysia dari atas dan kuil-kuil
dalam gua yang sangat eksotis. Di dalam gua akan menemukan banyak kelelawar
berterbangan dan laba-laba yang menempel didinding gua. Sangat ekstrim memang.
Memasuki kawasan wisata ini tidak dikenakan biaya sepeser pun, alias gratis.
Perjalanan
selanjutnya, dilanjutkan menuju Menara KL (Kuala Lumpur). Menara ini termasuk
landmark ibukota Malaysia yang terletak di dalam kawasan Hutan Simpang Bukit
Nanas seluas 9.37 hektar. Menara KL digunakan sebagai pemancar komunikasi yang
di klaim tertinggi ke 7 di dunia. Pengunjung yang hendak naik ke atas menara
dikenakan tarif sebesar 33 RM. Panjang menarasebesar 421 meter lebih pendek dibanding dengan menara kembar Petronas.
Setelah sampai puncak akan melihat seluruh gedung pencakar langit di Malaysia
yang menjulang tinggi. Uniknya, saat berada diatas akan melihat menara Petronas
yang posisinya lebih pendek dari Menara KL. faktanya,menara Petronas panjangnya jauh lebih tinggi.
Alasannya, Menara KL lebih tinggi karena dibangun diatas perbukitan yang
letaknya di pusat kota Kuala Lumpur. Di menara KL juga menyediakan
teropong-teropong yang bisa digunakan untuk melihat lebih dekat pemandangan
kota KL.
Malam
harinya kami menelusuri kawasan Pecinan di Kuala Lumpur yang sering disebut
ChinaTown. Kawasan ini berada di Jalan Petaling yang letaknya di pinggir jalan
raya. ChinaTown merupakan pusat perdagangan khususnya bagi warga Cina. Pedagang
di pasar ChinaTown banyak menjajakan barang berbau etnik Cina,souvenir, miniature dan barang-barang bermerk
palsu. Harga yang yang ditawarkan pedagang memang cukup mahal,jangan lupa untuk menawar untuk mendapat
harga yang murah. Pasar yang berkonsep kaki lima ini pada malam hari terasa
romantis, lampion khas Cina menyala dengan remang-remang. Mengunjungi ChinaTown
sangat direkomendasikan pada malam hari, karena pedagang yang berjualan lebih
banyak dan merasan keramaian pasar. Disana juga bisa berwisata kuliner,khususnya pecinta chinesfood. Bagi wisatawan
muslim harus hati-hati untuk membeli makanan disana, karena mayoritas makanan
yang dijual terdapat daging babinya.
Hari
ketiganya, kami mengunjungi Putrajaya. Berawal dari berita di televisi yang
sering menampilkan kesuksesan Malaysia membuat pusat adminitrasi baru di
Putrajaya, membuat kami ingin mengunjungi kesana. Dulu ibukota sekaligus pusat
adminitrasi Malasysia terletak di Kuala Lumpur. Pada tahun1995 Putrajaya mulai
dirancang untuk menjadi kota baru yang menjadi pusat adminitrasi kerajaan
persekutuan Malaysia. Mengingat pertambahan penduduk Malaysia yang semakin
banyak, sehingga Kuala Lumpur semakin padat. Hal ini yang menyebabkan Malaysia
melakukan pindah pusat adminitrasinya. Menuju Putrajaya dari Kuala Lumpur
memakan waktu 1 jam dengan jarak sekitar 30km. Apabila dari bandara LCCT
Sepanghanya berjarak 15km. Nama
Putrajaya sendiri diambil dari pendana mentri pertama Malaysia yaitu TunAbdul
Rahman Putra, sedangkan kata Jaya diartikan sukses selalu.Malaysia
sangat pintar mengelolah pusat perkantoran tersebut, dengan memasukkan unsur
wisata. Pemerintah Malaysia telah menyediakan tour mengelilingi kompleks
Putrajaya dengan membayar sebesar 1RM dan menunjukkan paspor di pusat informasi
turis stasiun kereta Putrajaya. Cukup murah kan, dengan 1RM bisa melihat
seluruh komplek Putrajaya seharian. Pengunjung Putrajaya mengikuti tour
keliling dengan menggunakan bus yang didampingi pemandu wisata. Selama
perjalanan, pemandu akan menceritakan dan menjelaskan tempat-tempat di
PutraJaya. Turis yang datang ke sana dijamin tak akan bosan. Gedung-gedung yang
berada pada komplek Putrajaya memiliki
berkonsep arsitektur Islam seperti di Timur Tengah. Selain gedung-gedung yang
unik, pengunjung Putrajaya juga disuguhi taman, danau, jembatan hingga masjid
terapung.
Malam terakhir di Malaysia, kami
mendapat undangan dinner dari orang tua asuh saya saat pertukaran pelajar tahun
2009 silam. Benar-benar penutup perjalanan yang istimewa.
Keesokan harinya, kami harus meninggalkan Malaysia dan kembali ke tanah air
tercinta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar